Kenapa Api Selalu Menyala Ke Atas, Apa yang Menyebabkan?

albabbarrosa Alam semesta yang kita tinggali ini masih menyimpan banyak misteri. Satu persatu misteri tersebut terungkap dengan adanya sains dan tekhnologi. Banyak ilmuwan yang sudah membuktikan kebenaran teorinya, dengan bantuan sains dan tekhnologi. Kejadian-kejadian yang selama ini disebut sebagai keanehan berubah menjadi hal yang begitu menarik dan penuh dengan pengetahuan berkat teori yang sudah di buktikan oleh ilmuwan.

Salah satu keunikan yang ada dikehidupan kita sehari-hari adalah NYALA API. Sudah tidak ada yang asing lagi kan dengan nyala api. Api sendiri sudah diketahui manusia sejak ribuan tahun lalu. Dan sampai serkarang pun Api masih ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Kompor Gas buat masak ada apinya, korek ada apinya, sampai hatimu yang terbakar karena cemburu pun ada apinya kan, iya kan iya kan.

Nah coba deh kamu amati nyala api itu, apakah ada yang aneh, adakah yang unik dari nyala api tersebut? Kalo belum menemukan keanehan atau keunikannya, coba kamu ambil korek gas kamu, lalau hadapkan kebawah, dan nyalakan korek gasnya. Dan lihat apa yang terjadi. Yups, nyala api pasti akan keatas. Mau dihadapkan kesamping kiri, samping kanan, kebawah, nyala api pasti akan selalu keatas. Cukup unik bukan. Pasti kamu bertanya-tanya kan, kenapa nyala api selalu keatas. Nah kali ini ApaYang akan memberikan jawaban Kenapa Nyala api Selalu Keatas.

Apa Itu Api

Api merupakan suatu area gas dimana terjadi proses oksidasi dengan laju tinggi. Apa sih itu oksidasi? Oksidasi adalah interaksi kontak langsung antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda dari benda mati hingga jaringan hidup seperti tumbuhan. Contoh lain oksidasi adalah proses perkaratan besi, bedanya, oksidasi pada proses perkaratan besi berlangsung begitu lama, sedangkan oksidasi pada api berlangsung begitu cepat. Reaksi oksidasi yang terjadi pada api membebaskan banyak energi sehingga timbul panas dan cahaya. Saking banyaknya energi yang terbebas maka api dapat memancarkan cahaya dan menghasilkan energi panas. Meskipun terlihat simpel. Ternyata api menyimpan teori yang cukup rumit bukan.

Baca Juga :  Harga Bondek, Jenis Hingga Kegunaannya

Pada proses terjadinya ai terdapat tiga unsur, yaitu: 1. Bahan bakar/benda yang harus menjadi uap terlebih dahulu 2. Oksigen yang cukup untuk menentukan titik nyala 3. Sumber panas sebagai alat oksidasi. Ketika keadaan suhu telah mencapai padsa titik nyala suatu bahan bakar, maka ketiga unsur tersebut akan memproduksi api, yang tergabung membentuk segitiga api.

Kenapa nyala api selalu keatas.

Karena api menghasilkan panas, maka udara yang menjadi tempat kobaran api ikut menjadi panas. Ketika udara dalam keadaan panas, molekul gas tersebut akan bergerak makin cepat sehingga terpisah semakin jauh satu dengan yang lainnya. Hal ini mengakibatkan udara panas tersebut mengalami pemuaian volume (volume menjadi besar). Karena terjadi pertambahan volume, maka massa jenis udara tersebut mengecil (menjadi lebih ringan) dan bergerak keatas. Sementara udara disekitar api yang lebih dingin memiliki massa jenis yang lebih besar akan bergerak kebawah. Hal ini sesuai dengan teori dasar massa jenis, dimana benda dengan massa jenis yang lebih kecil akan bergerak keatas, sedangkan benda dengan massa jenis lebih besar akan bergerak kebawah. Karena itulah batu bisa tenggelam di air, dan sterofoam bisa mengambang. Dikarenakan batu memiliki massa jenis yang lebih besar dibandingkan air, dan sterofoam memiliki massa jenis yang lebih kecil dibandingkan air.

Maka dapat disimpulkan, bahwa nyala api selalu keatas dikarenakan udara tempat api menyala memiliki massa jenis yang lebih kecil (ringan) dibandingkan udara disekitar api yang memiliki massa jenis yang lebih besar. Sehingga terjadiah efek apung.

Nah, setelah membaca artikel di atas sudah tidak kepo lagi kan dengan nyala api yang selalu keatas. Baca terus artikel-artikel di ApaYang, arena artielnya sangatlah menarik dan bermanfaat.

Baca Juga :  Efek Samping Makan Daging Kambing dan Kerbau