Efek Samping Makan Daging Kambing dan Kerbau

albabbarrosa – Daging kambing dan kerbau merupakan bahan dasar masakan yang paling laris saat memasuki Hari Raya Idul Adha. Pasalnya semua orang baik orang kaya maupun yang kurang mampu akan mendapatkan daging qurban dari masjid-masjid terdekat.

Daging kambing dan kerbau ini biasanya digunakan sebagai bahan dasar untuk memasak sate, gulai, tongseng, sop dan lainnya dengan porsi yang cukup besar dibanding hari-hari biasa.

Meski begitu, beberapa orang sudah tahu tentang tentang dampak positif dan negative dari menkonsumsi daging merah. Dan membuat mereka waswas untuk terlalu banyak menkonsumsi masakan seperti sate kambing, sop kerbau, tongseng dan lainnya. Kebanyakan orang berfikir bahwa terlalu banyak makan daging merah akan berdampak buruk bagi kesehatan jantung dalam jangka panjang. Benarkah begitu?

Daging Kambing

Melansir CNN INDONESIA, daging kambing juga memiliki tingkat zat besi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan daging sapi, kerbau, ayam dalam porsi yang sama. Selain itu daging kambing juga mengandung kadar kalium yang lebih tinggi dan kadar natrium yang lebih rendah.

Ternyata daging kambing ini cukup aman lo untuk dikonsumsi. Dalam setiap ons daging kambing mengandung 122 kalori. Sedangkan daging sapi 179 dan ayam 162 kalori. Untuk urusan lemak, daging kambing mengandung total lemak 2,6 gram per tiga ons daging, lebih rendah dibandingkan sapi yang mengandung 7,9 gram per tiga ons, dan ayam 6,3 gram per tiga ons.

Kandungan protein daging kambing juga lebih sedikit dibandingkan sapi dan ayam. Dalam setiap penyajian daging kambing mengandung 23 gram protein, sedangkan sapi dan ayam mengandung 25 gram protein.

Baca Juga :  Menambah Kesempurnaan Wanita Berkat Cantik Dari Dalam

Daging Kerbau

Selain daging kambing, daging kerbau juga menjadi primadona saat hari raya idul Adha. Karena muslim indonesia hanya punya tiga pilihan untuk berqurban, yaitu kambing, sapi dan kerbau.

Melansir Tribunnews daging kerbau adalah salah satu daging yang paling bergizi. Karena sebagian besar kerbau didapatkan dari peternakan terbuka dan diberi makan rumput, maka daging akan mengandung jauh lebih sedikit antibiotik buatan, hormon, dan steroid.

Dalam satu porsi daging kerbau (100 gram) mengandung sekitar 146 kalori. Ini merupakan daging kedua setelah daging kambing dengan kandungan kalori rendah. Bahkan daging sapi tanpa lemak pun masih mengandung 176 kalori.

Untuk urusan lemak, dalam setiap 100 gram daging kerbau mengandung 7,21 gram lemak dan sekitar 55 miligram kolesterol. Lebih rendah dibandingkan daging sapi yang mengandung 10 gram lemak dan 65 miligram kolesterol di setiap 100 gram daging sapi. Makanan dengan kandungan kolesterol tinggi tidaklah baik untuk kesehatan. Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Ada kabar baik nih, menurut beberapa penelitian, ternyata daging kerbau sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil sebagai sumber gizi. Dan juga dapat dijadikan terapi kanker payudara.

Meskipun daging kambing dan kerbau relativ lebih aman dibandingkan daging sapi dan ayam, akan tetapi terlalu banyak menkonsumsi daging kambing dan kerbau juga ada efek negativnya loh. Yang namanya berlebihan pasti ada efek negativnya kan.

Sembelit

Salah satu pertanda dari tubuh jika kamu kebanyakan makan daging kambing adalah sembeli. Sembelit atau susah BAB jangan dianggap remeh lo ya. Sembelit demi sembelit lama bisa jadi ambien loh.

Menurut pakar saluran cerna dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakulas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, FINASIM, FACP, MMB, mengatakan “pada dasarnya, daging kambing seperti daging lainnya, sulit dicerna, sehingga, ketika di konsumsi berlebihan akan mengganggu konsistensi tinja jadi lebih keras sehingga BAB jadi lebih sulit”

Baca Juga :  Alasan Kenapa Kamu Harus Berhenti Merokok - Fakta Rokok

Begah

Mau makan apapun, kalo kebanyakan ya pasti bikin begah atau kembung, yang menjadikan tubuh menjadi malas untuk melakukan sesuatu. Cukup normal ketika kebanyakan makan daging kambing perut menjadi begah. Hal tersebut sesuai diatas, dimana daging kambing cukup sulit untuk dicerna.

Setelah membaca artikel diatas, semoga kamu lebih bijak dalam memilih porsi makanan. Makanan apapun tidak baik dikonsumsi secara berlebihan, apalagi makanan yang berbahan dasar daging merah.