Konspirasi Teori Manusia Purba – Siapa disini yang masih percaya sama teori manusia purba, kalau saya si sudah enggak ya. Dulu ketika masih duduk di Sekolah Dasar sih iya iya aja di kasih materi sejarah manusia purba, ya karena masih bocil, belum tahu tentang dunia luar. Kalo sekarang kan udah gedhe, sudah bisa baca ini itu, bisa akses ini itu, dan pemikiran pun semakin luas. Dan sekarang saya berada di depan menolak teori manusia purba, kalo kamu gimana?
Sebagai muslim harusnya kita sudah tahu bahwa kita ini adalah anak turunnya Nabi Adam Alaihis Salam. Sejak kecil pun kita sudah dikasih tahu bahwa manusia pertama yang diturunkan ke bumi adalah Nabi Adam dan Ibu Hawa, setelah mereka melakukan kesalahan ketika masih di Surga karena hasutan dari Jin yang menyamar seokar ular.
Akan tetapi ilmuwan Barat menandaskan manusia pertama menurut pendukung teori evolusi dari Barat bukanlah Nabi Adam tetapi manusia kera yang mengalami ‘perbaikan’ menjadi manusia purba dan berakhir menjadi manusia modern. Tahapan tersebut sangat bersifat ‘rekayasa’, meskipun perekayasaannya diperkuat -dalam kontek Indonesia- ditemukan fosil kuno -seakan-akan manusia awal- yakni homo soloensis, homo wajaknesis, dan sebagainya. Diperkuat dengan hunian manusia purba yang seolah memperkokoh argumen Barat. Meskipun rentetan antarfosil tersebut terjadi missing link (mata rantai yang hilang). Jika kita tak sadar dan meyakini argumen ilmuwan Barat, berarti kita ikut membenarkan bahwa manusia pertama bukan Nabiyullah Adam Alaihis Salam.
Menurut teori evolusi Barat, manusia purba adalah fase perkembangan kedua setelah manusia kera yang ditemukan di Afrika Selatan dan Amerika Selatan. Fase trakhir dari evolusi manusia adalah manusia modern (di antaranya homo sapiens). Dalam penelitian mereka mengatakan bahwa Pulau jawa sangat penting bagi dunia karena penemuan manusia purba (homo erectus), 50 persennya ada di Indonesia yang bermanfaat mengetahui tahapan evolusi perkembangan manusia. Secara tidak sadar kita itu sudah dihina sama mereka kalau kita ini merupakan evolusi dari kera, manusia purba, homo sapiens, homo erectus. Kurang ajar banget kan mereka.
Teori Evolusi Darwin
Pada tahun 1859 Darwin menerbitkan bukunya yang berjudul “On The Origin of Species” yang merumuskan tentang toeri evolusi, bahwa populasi berevolusi dari generasi ke generasi dengan proses seleksi alam. Pada bagian pertama Darwin mengungkapkan tentang bagaimana sala usul Ikan Paus, menurutnya ikan paus merupakan evolusi dari binatang darat yang kerap mencari makanan diperairan hingga lama kelamaan hewan darat tersebut berubah menjadi ikan paus.
Kemudian pada bukunya yang berikutnya , The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex (1871), menurutnya manusia itu berevolusi dari seekor kera. Namun ia mendapat banyak celaan karena tidak ada bukti yang kuat berupa fosil manusi kera, Hingga kemudian dia mulai mencari pengikut untuk mendukung teorinya. Dari sinilah kemudian mulai dilakukannya penelitian untuk mencari fosil fosil manusia purba yang berevolusi dari kera. Menurut peniliti lain yang juga menganut teori darwin, menyebut asal-usul manusia lebih dekat kepada siamang dan orang utan yang habitat alaminya ada di Asia Tenggara. Hingga akhirnya dilakukanlah penelitiannya di gua-gua di padang, sumatera yang dibantu oleh kolonial Belanda pada tahun 1888.
Teori Darwin seolah menganggap bahwa makhluk yang ada di dunia ini tercipta secara evolusi dari beberapa makhluk saja. Padahal alam semesta ini diciptakan dengan sangat kompleknya, sejak awal diciptakan pun sudah beragam flora dan faunanya. Secara tidak langsung teori tersebut meremehkan kekuasaan Allah sang pencipta.
Lalu bagaimana teori seperti ini bisa masuk di materi pelajaran sejarah maupun biologi di Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah Pertama. Apa manfaat bagi kita dijejali materi seperti ini ketika masih duduk di bangku SD maupun SMP. Konspirasi apa yang sudah diperbuat oleh kaum barat. Saya rasa tidak ada manfaatnya sama sekali mempelajari tentang manusia purba, apalagi teori manusia yang berevolusi dari kera. Cegah adek adek kalian yang masih SD agar tidak sia sia mengahabiskan waktunya mempelajari materi yang tak bermanfaat itu. Kita ini manusia sejak awalnya.