Pengelolaan Sampah Plastik Di Masa Pandemi Adalah Tanggung Jawab Bersama

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Blog Waste4change Sebarkan Semangat Bijak Kelola Sampah 2021

Penulis : Muhammad Ulil Albab

Bijak Kelola Sampah – Sudah satu tahun lebih kita bergelut dengan pandemi. Keadaan yang mengharuskan kita lebih banyak beraktivitas di dalam rumah “Work From Home” justru membuat meningkatnya pengeluaran sampah.

Pembatasan sosial tidak membatasi kebutuhan masyarakat sehari-hari, hanya kegiatan sosialnya yang dibatasi. Jalan yang ada untuk memenuhi kebutuhan belanja bahan pokok adalah dengan transaksi online.

Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), saya kutip dari Liputan6 mengungkapkan meningkatnya transaksi belanja online berbentuk paket sebanyak 62%. Sedangkan belanja online berbentuk layanan antar makanan siap saji naik sebanyak 47%.

96% bahan yang digunakan untuk membungkus paket belanja online terbuat dari material sampah plastik. Hal tersebut pun membuat bertambahnya sampah plastik selama pembatasan sosial.

Sampah plastik dari paket belanja online tersebut antara lain; kantong plastik, solatip, buble wrap, dan kemasan plastik lainnya dari layanan antar makanan siap saji.

Meningkatnya Sampah Plastik

Grafik Peningkata Sampah Plastik Selama Pandemi
Grafik Peningkata Sampah Plastik Selama Pandemi

Berikut adalah beberapa jenis sampah yang mengalami lonjakan dan bagaimana pengelolaan sampah selama masa pandemi.

Sampah Pengunaan Masker

Dalam rangka pengurangan dan pencegahan penyebaran Covid-19, salah satunya protokol kesehatan yang wajib dilakukan adalah penggunaan masker.

Walaupun ada himbauan dari pemerintah untuk menggunakan masker kain yang bisa dipakai ulang, tetapi masih ada banyak masyarakat yang memakai masker sekali pakai/ bisa dikatakan masker medis yang tentunya akan menyebabkan peningkatan timbunan sampah masker. masker bekas sekali pakaipun dapat menjadi salah satu media penyebaran Covid-19, maka dari itu harus dikelola dengan tepat.

apa saja yang harus kita lakukan terhadap masker bekas sekali pakai?

  1. Kita harus mengetahui dulu siapa pengguna masker tersebut. apabila masker tersebut dipakai oleh orang sakit/ pasien, baik sudah bersetatus positif, masih PDP atau bahkan ODP maka masker tersebut dikategorikan sebagai limbah B3. jika pasien dirawat di fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit, atau puskesmas, tentunya pengelolaan masker bebas sudah ter-integrasi dengan pengelolaan limbah rumah sakit. sesuai dengan protokol yang telah ditetapkan. dan masker bekas sekali pakai bisa dibuang ditempat sampah yang ada label infeksius.
  2. masker bekas pakai dari ODP atau PDP yang melakukan isolasi mandiri dirumah, cara membuang masker bekas sekali pakai adalah dengan membedakan antara sampah rumah tangga dengan sampah masker sekali pakai. cara membuangnya dengan menggunakan plastik dan ditutup secara rapat dikasih lebel infeksius. tidak hanya masker tapi sarung tangan, dan baju pelindumg diri harus dikelola dengan cara tersebut.
  3. masker bekas sekali pakai yang dipakai oleh orang sehat. untuk mengurangi timbauan sampah. dihimbau bagi seluruh masyarakat yang menggunakan masker sekali pakai untuk berganti menggunakan masker kain yang bisa dicuci dan dipakai kembali. apabila terpaksa menggunakan masker sekali pakai, maka harus dilakukan pengelolahan yang baikn untuk mencegah penyalahgunaan masker bekas.

Adapun langkah- langkah pengelolaan masker bekas dari masyarakat adalah:

  1. pengumpulan masker bekas sampah
  2. melakukan desinfeksi terhadap masker bekas sekali pakai. yang bisa dilakukan dengan cara merendam masker dalam larutan desinfektan, klorin atau pemutih
  3. merubah bentuk masker, setelah dilakukan deinfektan, masker harus digunting atau dirusak agar tidak dimanfaatkan kembali
  4. buang ketempat sampah domestik setelah dibungkus rapat
  5. mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah melakukan pengelolaan masker
Baca Juga :  Apakah Hubungan Sosial Berpengaruh terhadap Kesehatan Mental Lanjut Usia?

Sampah Plastik Paket Online

Semakin banyak paket yang dikirim, maka semakin banyak juga sampah yang dihasilkan. Tidak masalah memang dengan adanya sampah. Yang menjadi masalah adalah ketika sampah tersebut tidak dikelola dengan baik.

Sampah yang dihasilkan dari paket online adalah sampah plastik. Dalam jangka panjang, sampah plastik dapat mempengaruhi organisme hidup. Termasuk dampak kerusakan makro dan mikro pada kehidupan laut.

Saya kutip dari News.Unair.ac.id menyatakan bahwa Indonesia setidaknya bertaggung jawab atas 15% limbah plastik global diperairan dunia. Angka yang cukup tinggi yang dihasilkan hanya dari satu negara saja.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi meningkatnya limbah plastik, khususnya selama pandemi ini.

  1. Mengurangi Penggunaan Plastik. Plastik yang ramah lingkungan sudah banyak diproduksi. Produk plastik ramah lingkungan tersebut bisa kita manfaatkan untuk membungkus paket. Kita juga bisa menggunakan plastik ramah lingkungan ketika berbelanja, karena tidak semua toko menyediakan plastik ramah lingkungan untuk barang belanjaan pembeli.
  2. Memanfaatkan Ulang Limbah Plastik. Tidak semua limbah plastik hanya sebatas sampah saja. Kita bisa pilih dan pilah untuk digunakan kembali baik sesuai tujuan awal atau untuk tujuan lainnya. Misalnya memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan baku kerajinan dll.
  3. Mengganti Plastik dengan Bahan Lainnya. Tidak semuanya harus pakai plastik, kita bisa memanfaatkan bahan yng lebih ramah lingkungan untuk menggantikan tugas plastik. Misalnya membungkus makanan dengan daun pisang atau daun jati.
  4. Menggunakan Kembali Limbah Plastik yang Masih Layak Digunakan. Mengisi kembali wadah-wadah produk kemasan yang habis dipakai. Contoh: memanfaatkan botol parfum untuk diisi kembali dengan parfum isi ulang.
  5. Bergabung Bersama Gerakan Bank Sampah. Gerakan Bank sampah bisa diasumsikan sebagai gerakan sosial yang menjadi wadah dimana proses komunikasi lingkungan dapat dilakukan.

Bijak Kelola Sampah Bersama West4change

Keadaan serba dibatasi seperti ini jangan kita jadikan alibi untuk tidak melakukan perubahan atau paling tidak untuk melakukan kegiatan positif lainnya. Berkenaan dengan meningkatnya sampah selama masa pandemi, seharusnya kita bisa lebih bijak kelola sampah.

Jika kalian masih terlalu awam bagaimana pengelolaan sampah yang benar selama masa pandemi. Jangan khawatir, bergabung bersama waste4change agar lebih bijak kelola sampah.

Waste4change adalah perusahaan sosial yang memberikan solusi terhadap pengelolaan sampah. Dengan visi “Menjadi Pemimpin dalam Menyediakan Solusi Pengelolaan Sampah yang Bertanggung Jawab” waste4change memberikan beberapa produk dan layanan untuk masyarakat umum ataupun perusahaan.

Sedang dalam pembatasan sosial dan jaga jarak? Tetap tenang ada solusi jitu pengolahan sampah meski #dirumahsaja oleh waste4change.

Solusi Pengolahan Sampah di Rumah – Personal Waste Management Waste4Change

Untuk membantu individu maupun perusahaan dalam mengelola sampah, Waste4change memberikan produk andalan sebagai bentuk kepeduliannya.

Peralatan dan Perlengkapan Mengompos

peralatan dan perlengkapan mengompos dari waste4change

Mengompos merupakan manajemen sampah organik yang terbaik. Banyak yang mengira mengompos itu sulit dan ribet, padahal mengompos itu kegiatan yang mudah, bisa dilakukan di rumah dan hanya persoalan membiasakan diri.

Pada dasarnya, kompos adalah hasil penguraian segala sisa sampah organik kita. Ketika sampah organik diuraikan dengan baik, maka akan menghasilkan kompos dengan kualitas baik. kompos akan berfungsi menyuburkan tanah. Kalau tanahnya subur, tanaman pun tumbuh subur. Dan yang terpenting adalah mengurangi pembuangan sampah secara sia-sia.

Baca Juga :  Apa Pengaruh Hubungan Sosial terhadap Pola Hidup Sehat?

Setelah kita memilah dan memisahkan sampah organik dari sampah lainnya. Sampah organik tersebut akan lebih bernilai jika kita olah sebagai kompos untuk dijadikan pupuk.

Tak perlu pusing dimana bisa mendapatkan peralatan mengompos dengan kualitas baik. Waste4change menghadirkan peralatan mengompos dengan sistem aerobic (dengan bantuan oksigen) yang diberi nama Composting Bag Waste4Change.

Jika anda masih baru dalam hal kompos mengkompos, anda bisa belajar mengelola sampah organik menggunakan Black Soldier Flies (BSF) dengan mendaftar pada pelatihan di BSF Learning Center.

Keuntungan menggunakan produk peralatan dan perlengkapan mengompos dari waste4change :

  1. Mengurangi timbunan sampah yang dibuang ke TPA
  2. Membuat kompos skala kecil yang bisa digunakan di pot/ kebun sendiri
  3. Membuat kompos dalam skala besar, cocok untuk digunakan perusahaan perkebunan.

Custom Waste Bin di Waste4change

Produk Custom Waste Bin Waste4change

Seperti yang kita tahu, bahwa selama masa pandemi ini terjadi lonjakan sampah. Untuk meminimalisir kerusakan lingkungan karena meningkatnya timbunan sampah. Perlu adanya kesadaran untuk membuang sampah sesuai jenis sampah tersebut.

“Buanglah Sampah Pada Tempatnya” bukan hanya sekedar membuang sampah di tempat sampah. Tetapi lebih rinci lagi, dengan membuang sampah ditempat sampah sesaui dengan jenis sampahnya.

Mari kita ajak kanan dan kiri kita untuk memilah sampah, dan membuangnya ditempat sesuai dengan petunjuk.

Waste4change mengahdirkan inovasi tempat sampah yang didesain khusus untuk pemilahan sampah untuk meningkatkan pengelolaan sampah. Kita bisa membeli produk Custome Waste Bin dengan bentuk dan petunjuk edukasi untuk kebutuhan pemilahan sampah. Dan bisa disesuaikan dengan frekuensi dan perilaku pemilahan sampah di area Anda.

Aadanya Waste Management Indonesia. Selain menghadirkan produk yang memudahkan kita dalam mengelola sampah. Waste4change juga memberikan layanan pengelolaan sampah baik untuk individu maupun perusahaan. Layanan waste management Waste4change antara lain :

Personal Waste Management

layanan personal waste mnagement

Masih banyak masyarakat yang belum bisa mengelola sampah dengan baik. Entah karena minimnya pengetahuan dan kesadaran, atau juga karena kurangnya waktu untuk mengelola sampah rumah karena sibuk dengan kerjaan.

Sadar dengan masalah tersebut, Waste4change memberikan layanan Personal Waste Management dengan tujuan untuk meringankan beban individu dalam mengelola sampah rumah.

Apa itu Personal Waste Management?

yaitu, sebuah layanan pengangkutan sampah anorganik langsung dari rumah klien.

Untuk memberikan layanan Personal Waste Management, Waste4change bekerja sama dengan beberapa entitas masyarakat yaitu; Petugas pengelola sampah, bank sampah, TPS3R dan agen daur ulang.

Melalui layanan tersebut Waste4Change mengajak klien untuk memilah sampah dan memberikan kompensasi yang layak pada petugas pengelola sampah.

Adakah Jenis Sampah yang Diterima dan Tidak Diterima?

Layanan Personal Waste Management hanya menerima sampah anorganik kertas (HVS, karton, kardus) dan anorganik non-kertas (plastik, kaca, logam, sachet, karet, tekstil). Sedangkan untuk sampah Organik, sampah elektronik, sampah medis dan sampah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) saat ini masih belum menerima.

Bagaimana Alur Pengelolaan Sampah?

  1. Petugas pengeloalaan sampah akan rutin mengangkut sampah dalam keadaan sudah terpilah oleh Mitra Angkut
  2. Sampah yang sudah dikumpulkan akan dipilah lagi oleh Mitra Olah
  3. Sampah yang sudah dipilah tadi akan didaur ulang dan diolah oleh Mitra Daur Ulang, yang akan menfhasilkan sekitar 80-90%
  4. Residu dari proses daur ulang akan dikirim ke titik transfer TPS yang disediakan pemerintah daerah
  5. Selanjutnya Sampah residu dibawa ke TPA resmi kota (sekitar 10-20% dari total sampah)
Baca Juga :  Apakah Hubungan Sosial Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Politik?

Bagaimana Paket dan Harga yang Diberikan?

Saat ini layanan Personal Waste4change memberikan dua pilihan, yaitu :

1 Minggu Sekali, Dimana pengangkutan akan dilakukan setiap 1 minggu sekali. Dengan pilihan paket sebagai berikut :

  • Paket 3 Bulan seharga 590.000. Kamu akan berlangganan selama 3 bulan, dan sampahmu akan diangkat setiap seminggu sekali.
  • Paket 12 Bulan seharga 2.060.000. Dimana kamu akan berlangganan selama 12 bulan, dan sampahmu akan diangkut setiap seminggu sekali.
  • Paket 6 Bulan seharga 1.099.000. Dengan berlangganan paket ini, sampah kamu akan diangkut setiap seminggu sekali selama 6 bulan.

2 Minggu Sekali, layanan 2 minggu sekali berarti, pengangkutan sampah akan dilakuakan setiap 2 minggu. Berikut pilihan paket beserta harganya :

  • Paket 6 Bulan seharga 555.000. Kamu akan berlangganan selama 6 bulan, dan sampahmu akan diangkat setiap 2 minggu sekali.
  • Paket 12 Bulan seharga 1.035.000. Dimana kamu akan berlangganan selama 12 bulan, dan sampahmu akan diangkut setiap 2 minggu sekali.
  • Paket 3 Bulan seharga 299.000. Dengan berlangganan paket ini, sampah kamu akan diangkut setiap 2 minggu sekali selama 3 bulan.

Keuntungan Apa Saja yang Kamu Dapat?

Selain menghemat waktu, menghemat tenaga, dan membantu mengelola sampah rumah. Masih banyak lagi keuntungan yang kamu dapat dengan berlangganan layanan Personal Waste Management antara lain :

  • 100% Pemilahan sampah Anorganik
  • Mengurangi Timbulan Sampah yang berakhir di TPA
  • Meningkatkan Tingkat Daur Ulang Sampah
  • Memperpanjang Usia Hidup Material melalui Daur Ulang
  • Meningkatkan Kesejahteraan Operator Sampah

Digital Extended Producer Responsibility

Extended Producer Responsibility

Pada tahun 1975 Pemerintah Swedia membuat pernyatan resmi saat mengantarkan prinsip Extended Producer Responsibility (EPR). Dimana pihak pabrik atau produsen produk bertanggung jawab atas limbah yang dihasilkan selama proses produksi.

Tujuan utama EPR adalah pengembangan pengelolaan sampah oleh produsen untuk seminimal mungkin mengurangi sampah dari produk yang dibuat.

Waste4change memberikan layanan Digital Extended Producer Responsibility Indonesia untuk membantu perusahaan-perusahaan menjalaankan kewajiban EPR sekaligus meningkatkan pengelolaan materi dari sampah produk dengan bantuan sistem daur ulang berbasis aplikasi dan website.

Sampai sekarang sudah terjalin hubungan kerjasama EPR dengan 2 produsen besar yaitu; Lifebuoy dan Ades.

Apa Keuntungan Menggunakan Layanan Digital EPR Waste4change?

  • Mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA
  • Jangkauan yang lebih luas
  • Mencegah produk berlabel merek Anda agar tidak disalahgunakan, atau dipalsukan
  • Laporan tentang alur sampah
  • Membantu meningkatkan tingkat daur ulang
  • Melayani kebutuhan pelanggan merek Anda di lebih banyak tempat di Indonesia
  • Meningkatkan jumlah sampah yang dapat diproses melalui metode daur ulang
  • Proses pengangkutan dan pendaur ulangan sampah yang lebih mudah dengan didukung website dan aplikasi handphone

Semakin baik sebuah produsen dalam mengelola limbah dan sampah dari produk yang dibuat, maka semakin baik pula citra produsen di mata konsumen.

Tak ada yang tidak menghasilkan sampah, kita semua menghasilkan sampah masing-masing. Maka dari itu pengelolaan sampah adalah tanggung jawabku, tanggung jawabmu, dan tanggung jawab kita semua.

Mari bersama-sama meningkatkan kesadaran diri tentang pengelolaan sampah bersama Waste4change dengan sebarkan semangat #BijakKelolaSampah.

8 pemikiran pada “Pengelolaan Sampah Plastik Di Masa Pandemi Adalah Tanggung Jawab Bersama”

  1. Setuju, masyarakat harus lebih disadarkan lagi mengenai pengelolaan sampah. Apalagi masa masa pandemi seperti ini.

  2. Banyak yang belum faham mengenai sampah masker. Masker bekas pakai harus disobek dulu sebelum dibuang, hal itu untuk menghindari penyalahgunaan sampah masker.

Komentar ditutup.