Seminar Bahasa Inggris di IALF Bali

A.   Seminar Oleh IALF

 

            Selain mencari data di tempat pariwisata bali, kami juga mendapatkan pengalaman serta keterampilan yang di berikan dalam seminar oleh IALF (Indonesia Australia Language Foundation). Sebelum memaparkan tentang bagaimana kegiatan perlu penulis sampaikan terlebih dulu profil dari IALF sendiri.

            IALF Bali terletak di jalan raya sesetan no 190 Denpasar. The IALF is a language training organisation established in 1989 under a Momerandum of Understanding between the Goverments of Indonesia and Australia. IALF envisions to be the leading provider of language training and consultancy services in indonesia and the Asia-Pasific region.[1] (IALF adalah organisasi pelatihan bahasa yang didirikan pada tahun 1989 di bawah kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Australia. IALF berambisi bisa menjadi penyedia pelatihan  dan layanan konsultasi bahasa terkemuka di indonesia dan kawasan Asia-Pasifik.)


            Kegiatan seminar dari IALF berlangsung di auditorium hontel kute central park yang dimulai pada jam 4 sore sampai jam 6 sore. Dalam seminar itu yang di narasumberi oleh MR. David Bradburry kita diberi pelatihan bagaimana cara belajar bahasa inggris dan bagaimana cara mengajar bahasa inggris. Dengan cara penyampaian yang interactiv membuat para mahasiswa semangat untuk mengikuti seminar sampai selesai.


Gambar oleh Biljana Jovanovic dari Pixabay

            Dalam seminar itu kita di beri handheld berupa kertas materi dengan judul “Motivating Your Learners”. Perlu penulis sampaikan juga apa saja isi dari hendheld yang diberikan. Materi tersebut berisikan mengenai beberapa hal yang dapat memotivasi murid atau siswa untuk mau belajar dan berdiskusi, dalam hendheld itu disebutkan ada 5 hal yang dapat memotivasi murid untuk belajar dan berdiskusi yang terangkum dalam susunan “RRVPP” , yaitu ;

1.    Reason to comunicate.

Yaitu, alasan bagi sisawa atau murid untuk mau berkomunikasi, dalam hal ini adalah belajar dan berdiskusi. MR. David menjelaskan bagian ini dengan cara memberikan dua jenis model pertanyaan, yaitu sampel A dan Sampel B. Dengan diajak ikut berfikir dan menjawab setiap pertanyaan kita semua bisa faham tentang apa yang membuat murid mau belajar dan berdiskusi yaitu alasan untuk berkomunikasi. MR David menjelaskan pada Point atau sampel A, jenis pertenyaan masih bersifat umum/menyeluruh dimana setiap orang mengetahuinya, maka tidak ada informasi yang nyata dalam pertanyaan model A karena orang umum bisa mengetahuinya.  Sedangkan Point atau Sampel B, murid lebih tertarik untuk menjawab pertanyaan pada sampel B karena pertenyaan itu mengenai khusus tentang diri mereka dimana tidak semua orang mengetahuinya. hal inilah yang membuat komunikasi dapat berlangsung karena adanya pertanyaan yang memberikan informasi yang nyata.

2.    Relevant Topic

MR David menjelaskan, setelah komunikasi terjalin ada hal lain yang dapat membuat komunikasi tersebut dapat terus berjalan, yaitu dengan adanya topic pembahasan atau topic obrolan yang sama. MR David menjelaskan kenapa murid tidak tertarik untuk belajar suatu mata pelajaran? Hal tersebut dikarenakan tidak adanya relevant topic antara guru dan murid. Maka guru perlu memperhatikan materi pelajaran.
Baca Juga :  Bagaimana Hubungan Antar Generasi Mempengaruhi Struktur Masyarakat?

3.    Variety

perlu adanya sesuatu yang berbeda dalam setiap pembelajaran, bisa dari metode pembelajaran, alat bantu pembelajaran juga tempat belajar. Jika setiap pembelajaran setiap harinya sama seperti itu maka murid akan cepat merasa bosan dimana hal tersebut dapat mengganggu kemampuan murid untuk menerima materi pembelajaran. Mr. David menjelaskan ada beberapa hal yang perlu guru lakukan agar murid tidak bosan dalam belajar, yaitu;


a. melakukan rolling pada anggota kelompok belajar.

b. harus memperhatikan topic, jangan terlalu sering mengulang – ulang topic

c. metode pembelajaran harus variatif. Seperti metode roleplays, gap-fills, guessing games dll.

4.    Pace

guru perlu memperhatikan tempo dalam mengajar. Jika guru terlalu cepat dalam menerangkan materi maka murid akan terlalu lama untuk dapat memahami materi. Namun jika tempo terlalu lambat, murid justru akan merasa bosan yang ujung – ujungnya menyebabkan murid mengantuk, maka guru perlu memperhatikan situasi dan kondisi. Kapan harus mempercepat tempo dan kapan harus memperlambat tempo.

Menurut Mr. Davids ada 5 hal yang perlu diperhatikan ;


a. how quickly the lesson moves?

b. is it too slow? Is it too fast?

c. is there a delay between activities?

d. do students get bored because they are not stimulated or engganged?

e. do they get confused because the teacher is going too fast?

5.    PRAICE

hadiah atau pujian sangatlah penting diberikan kepada murid. Mungkin guru dapat dengan mudah memenukan kesalahan yang dibuat oleh murid. Namun hal yang terpenting adalah memberikan hadiah atau pujian kepada murid ketika mereka dapat melakukan hal yang benar atau dapat menjawab soal dengan benar. Menurut Mr. Davids murid berhak mendapatkan pujian atau hadiah ketika ;
Baca Juga :  Bagaimana Bentuk Hubungan dalam Komunitas Virtual?


a. good participation in a speaking activity

b. good pronunciation – intonation, stress, sounds

c. good grammar – especially more difficult grammar

d. good use of vocabulary – new word or high level vocabulary

itulah 5 tips yang Mr. Davids ajarkan kepada kami cara mengajar dengan baik, agar murid tidak cepat bosan dan agar murid mau menerima pekajaran dengan senang dan dapat memahami dengan baik.  Mr. Davids juga meimplementasikn 5 tips diatas saat memberikan materi kepada kami. Sehingga kami  dapat langsung mencerna apa yang Mr. Davids sampaikan.


Sebagai rasa hormat dan terimakasih kepada kami, Mr. Davids memberikan hadiah souvenir berupa bollpoint yang berisikan kamus kecil. Tak lupa juga beliau memberikan kesempatan kepada kami untuk berbincang ringan dengan beliau, juga memberikan kesempatan untuk mengabadikan moment spesial bersamanya.

Analisis dan Solusi.

Pendidikan oleh IALF

Kegiatan pendidikan dari IALF berlangsung di auditorium hontel kute central park yang dimulai pada jam 4 sore sampai jam 6 sore. Dalam seminar itu yang di narasumberi oleh MR. David Bradburry kita diberi pelatihan bagaimana cara belajar bahasa inggris dan bagaimana cara mengajar bahasa inggris. Dengan cara penyampaian yang interactiv membuat para mahasiswa semangat untuk mengikuti seminar sampai selesai.  kebanyakan dari kami masih bingung dan belum bisa memahami materi lebih dari 60 %, hal ini dikarenakan penyampaian materi 100% menggunakan bahasa inggris, sehingga beberapa dari kami yang notabene masih begitu awam dalam listening langsung bahasa inggris menjadi kurang begitu memahami materi. Padahal materi yang diberikan IALF sangat penting bagi mahasiswa jurusan tarbiyah, karna menyangkut bagaimana cara kita mengajar, cara kita membangkitan minat belajar siswa.  Seharusnya panitia juga menyiapakan translator agar kami bisa memahami materi secara menyeluruh.
Baca Juga :  Bagaimana Bentuk Hubungan dalam Masyarakat Adat?


Menurut kami, seharusnya bukan hanya pendidikan berbasis bahasa inggris saja, akan tetapi seharusnya juga ada pendidikan berbasis bahasa arab, karna kebanyakan dari kami merupakan mahasiswa pendidikan bahasa arab.

[1]                      Linkedin.com/in/ialf-bali

2 pemikiran pada “Seminar Bahasa Inggris di IALF Bali”

Komentar ditutup.