Perbedaan Puisi dan Prosa : Karakteristik Teks Puisi dan Teks Prosa

Perbedaan Puisi dan Prosa – Yahoo minasan, kembali di albabbarrosa.com, kali ini saya akan menjelaskan mengenai perbedaan antara puisi dan prosa. Kedua memang sama sama jenis sastra, namun ada perbedaan karakteristik.

Kamu pasti sudah belajar tentang puisi sejak duduk di bangku sekolah dasar. Namun masih belum bisa membedakan mana yang teks puisi dan mana teks prosa. Simak penjelasan berikut ini ya.

Pengertian Puisi

Puisi adalah jenis sastra yang bahasanya menggunakan majas-majas (gaya bahasa, kiasan, atau penggambaran). Makna dalam tiap baris kalimatnya bukanlah makna yang sebenarnya, melainkan perlu penafsiran terlebih dahulu.

Kata-kata dalam puisi di[ilih dan ditata dengan cermat untuk membangun keindahan, sehingga mampu membangkitkan kesadaran orang akan suatu penggalan melalui bunyi, irama, dan makna khususnya.

Untuk itulah, dalam menulis sebuah puisi kita perlu memperhatikan diksi puisi yang digunakan. Dalam memilih diksi harus diperhatikan agar makna puisi tidak melebar kemana-mana.

Berdasarkan Bentuknya Puisi Dibagi Dua

  1. Puisi Lama.

Puisi lama memiliki karakteristik seperti bersifat anonim (tidak diketahui nama pengarangnya), terikat jumlah bait, jumlah baris, suku kata maupun rima. Disampaikan dari mulut ke mulut dalam masyarakat. Contoh puisi lama adalah; Pantun dan Syair.

Contoh Puisi Lama, Syair :

Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang Raja nan bijaksana (a)

Ciri-Ciri Syair :

  • Semua baris adalah isi yang ingin disampaikan
  • Memiliki rima yang sama pada keempat barisnya
  • Berisi cerita atau pesan

Contoh Puisi Lama, Pantun

Kalau ada jarum patah (ah)
Jangan dimasukkan ke dalam peti (ti)
Kalau ada kataku yang salah (ah)
Jangan dimasukkan ke dalam hati (ti)

Ciri-Ciri Pantun :

  • Baris kesatu dan kedua adalah sampiran
  • Dan baris ketiga dan keempat adalah isi
  • Mempunyai rima a-b-a-b
  1. Puisi Baru

Apa itu Puisi baru? Puisi baru adalah jenis puisi yang bebas dan tidak terikat oleh aturan tertentu, Seperti jumlah kata, suku kata, baris, ritme, atau jumlah bait dalam penulisannya. Puisi baru disebut juga sebagai puisi modern.

Contoh Teks Puisi Baru / Puisi Modern

AYAHKU

Betapa besar jasamu
Tidak kenal lelah bekerja
Membanting tulang demi keluarga
Demi anak-anak dan istrimu

          Terimakasih ayahku
          Engkau selalu membimbingku
          Semoga Tuhan selalu melindungimu
          Menghantarkan langkahku
          Menuju masa depan yang gemilang

Pengertian Prosa

Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita dan tidak mengandung rima. Prosa cenderung menggunakan bahasa sehari-hari yang tidak terlalu banyak menggunakan majas seperti dalam puisi.

Jenis tulisan prosa juga digunakan untuk memaparkan suatu fakta atau ide. Oleh karena itu, prosa dapat digunakan dalam surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.

Berdasarkan Eranya Prosa Dibagi Menjadi Dua

  1. Prosa Lama

Prosa lama adalah prosa dalam bahasa Indonesia yang belum terpengaruhi oleh budaya barat maupun timur. Dalam prosa lama ceritanya mempunyai karakteristik berisikan cerita Istana sentris, sifatnya menghibur masyarakat, tidak menggunakan struktur kalimat, dan bersifat kedaerahan. Contoh prosa lama : Hikayat, Sejarah, Kisah, dan Dongeng.

  1. Prosa Baru

Prosa baru merupakan prosa yang ditulis bebas tanpa aturan yang mebelenggunya. Bentuk-bentuk prosa baru meliputi roman, novel, cerpen, riwayat, kritik, esai, dan resensi.

Mengubah Puisi Menjadi Prosa

Mengubah puisi menjadi prosa disebut juga dengan istilah parafrase puisi. Dimana kamu mengungkap kembali isi suatu puisi dalam bentuk lain, tetapi tidak mengubah makna puisi.

Langkah-langkah memparafrasekan puisi adalah sebagai berikut :

  1. Membaca puis tersebut secara cermat.
  2. Memperhatikan kata-kata yang sulit dalam puisi tersebut.
  3. Mengungkapkan isi puisi tersebut berdasarkan kata-kata sulit itu.

Contoh Parafrase Puisi :

Tuhan Telah Menegurmu
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
     Lewat anak-anak yang kelaparan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
     Lewat semayup suara adzan
.....
Oleh Apip Mustopa

Setelah diparafrase menjadi :

Tuhan Telah Menegurmu
(Tahukah) Tuhan (kini) telah menegurmu (hai manusia) dengan cukup sopan
Lewat (perut) anak-anak (jalanan) yang kelaparan
(Dengarkan) Tuhan telah menegurmu (lagi) dengan cukup sopan
Lewat semayup (kumandang) suara adzan

Dengan penjelasan yang singkat dan padat diatas, saya harap kamu semua sudah bisa mengetahui perbedaan puisi dan prosa. Dan juga mengetahui karakteristik teks puisi dan teks prosa.

Sampai bertemu di artikel sastra lainnya, tentunya di albabbarrosa.com

Sumber : Youtube

Image From : Image by Thought Catalog from Pixabay

Baca Juga :  Kumpulan Puisi dan Sajak Chairil Anwar 1942-1949