Membangun Karakter Anak Usia Dini Dengan C’s Character Building

Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang dimulai dari keluarga,dengan menanamkan  kebiasaan dan kedisiplinan sejak dini dapat mempengaruhi perkembangan karakter anak usia dini.

 
Sebagai salah satu dari 3 lingkungan yang mempengaruhi perkembangan, pendidikan, karakter,  dan moral, keluarga menjadi sangat penting untuk membangun dasar-dasar karakter anak sejak usia dini. Dengan pondasi yang kuat, tentu anak tersebut akan mempunyai keteguhan dalam berprinsip.
 
 
Pola pendidikan dan budaya masyarakat muslim harus dimulai dari Character Building(pembangunan akhlak) sebagaimana periode awal nubuwah dan dikembangkan oleh prestasi ulil albab Andalusia. Dimana pendidikan bukan hanya memberikan wawasan ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu membentuk lahir batin yang berkualitas dalam mengukir peradaban.
 
Pola pendidikan yang cocok untuk menghadapi tantangan zaman saat ini adalah pola pembangunan akhlak yang Oleh K.H. Toto Asmara terdapat 10 karakter building untuk anak usia dini yang terangkum dalam “C’s Character Building”.
 
Berikut penjelasan 10 karakter building anak usia dini yang sangat cocok diterapkan sejak pendidikan di dalam lingkup keluarga.

Creed / Keyakinan

Sebagai umat beragama tentu kita punya keyakinan terhadap adanya tuhan yang meciptakan seluruh alam semesta ini. keyakinan sebagai bentuk percaya diri dari kita akan sesuatu. Keyakinan atau yakin harus menjadi bagian dari karakter seorang anak, dan harus ditanamkan sejak dini.
 
Seorang anak yang mempunyai keyakinan kuat terhadap ambisinya untuk tercapai tentu akan membuat mental anak semakin kuat. Seorang anak harus yakin bahwa mereka bisa melakukan sesuatu yang baru. Keyakinan tersebut akan menciptakan sebuah perasaan baru, yaitu rasa optimisme untuk menggapai cita-cita.
 
Rasa yakin dan optimis harus menjadi bagian dari karakter anak bungsu. Dimana sebagai anak pertama nantinya dia akan menggantikan tugas kedua orang tua pada beberapa keadaan dalam membimbing adik-adiknya. Dan tentu dia harus mempunyai keyakinan yang kuat serta rasa optimisme.
 
Saya sudah membahas bagian ini pada artikel sebelumnya yang berjudul Character Building Creed.

Commitment / Komitmen / Tekad

Commitment berasal dari bahasa latin “ Committere, to connect, entrust – the state of being obligated or emotionally impelled” yang berarti keyakinan yang mengikat sedemikian kukuh sehingga membelenggu seluruh hati nuraninya dan kemudian menggerakkan perilaku menuju arahj yang diyakininya.
 
Menurut K.H Tata Asmara Komitmen adalah jantungnya kredo (keyakinan). Komitmen adalah niat yang kukuh tak pernah mengenal kata rapuh atau runtuh.  Seperti halnya kamu ketika sudah berkomitmen untuk menjaga cintamu padanya, pasti kamu akan berusaha sekuat tenaga, dengan tekad yang utuh untuk membuktikan bahwa kamu tidak akan menghianati rasa cinta tersebut.
 
Bisa dikatakan bahwa komitmen adalah cara seseorang memenuhi janji. Pribadi yang baik tentu tidak akan mengingkari sebuah janji karena sudah bekomitmen untuk menjadi amanah. Dan dalam Islam sendiri sangat mengharagai  yang namanya Amanah.
 
Seorang anak sudah berkeyakinan untuk menggapai cita-citanya tentu dia harus bekomitmen dengan setiap perbuatannya untuk berusaha dengan sungguh-sungguh, dengan tekad yang kuat dan pantang menyerah untuk menggapai cita-citanya. Itulah komitmen yang harus ditanamkan, karakter tersebut harus dibiasakan sejak usia dini.

Confident/ Percaya Diri

Salah satu pendidikan awal bagi seorang anak, kepada setiap putra putrimu, adalah menanamkan sikap dan sifat percaya diri (Self Confident). Agar anak kita tidak takut dalam menghadapi setiap masalah atau cobaan yang dialaminya.
 
Menurut K.H Toto Asmara salah satu cara menanamkan sikap percaya diri adalah dengan menghindari memberikan kesan-kesan yang berbau takhayul atau menakut-nakuti dengan hal-hal yang akan mempengaruhi alam pikir mereka, misalnya menakut-nakuti dengan kalimat sugesti negatif sebgai berikut.
 
  • “Jangan bermain di waktu maghrib nanti diculik kuntilanak.”
  • “Jangan jalan di tempat gelap nanti ada genderuwo.”
  • “Jangan berdiri di depan pintu nanti susah jodoh.”
Alangkah baiknya jika kita sebagai orang tua melarang sebuah perbuatan dengan sugesti positif sebagai berikut.
 
  • “Ayo siap-siap maghrib sudah dekat, allah sangat cinta kepada orang yang mau shalat tepat waktu.”
  • “Ayo bermainnya ditempat yang terang supaya tidak berbahaya.”
  • “Sebaiknya tidak berdiri di depan pintu, kasihan orang yang mau lewat jadi terhalang.”
Percaya diri menjadi salah satu hambatan bagi anak untuk berkembang dalam lingkungan bermainnya, maupun ketika dalam pembelajaran di sekolah. Anak dengan tingkat percaya diri yang tinggi tentu akan aktif ketika pembelajaran dan tidak takut untuk bertanya maupun mencoba untuk menjawab sebuah persoalan.
 
Mengingat begitu pentingnya rasa percaya diri pada seorang anak. Ada baiknya bagi kita sebagai orang tua untuk menanamkan karakter tersebut sejak usia dini.
 
Character Building Anak Usia Dini
Image by White77 from Pixabay
Baca Juga :  Apakah Hubungan antara Guru dan Murid Mempengaruhi Prestasi Akademik?


Courage / Tangguh dan Berani

Tangguh dan berani merupakan karakter pelengkap dari karakter percaya diri. Selain harus percaya diri, anak juga harus tangguh dan berani dalam menghadapi tantangan, kuat, dan tidak pernah bersikap pesimis.
 
Optimis lahir dari keberanian, keberanian lahir dari percaya diri, dan percaya diri lahir dari iman dan keyakinan yang kuat. Karena orang-orang pengecut dan berputus asa adalah karena mereka tidak punya keyakinan yang tangguh.
 
Anak yang tangguh dan berani tentu tidak takut dengan yang namanya kegagalan, dengan begitu anak bisa lebih kreatif dan inovatif pada setiapsesuatu yang diminatiya.

Curiosity /Hasrat Ingin Mengetahui

Curiosity adalah hasrat untuk mengetahui atau mempelajari sesuatu.atau keberanian untuk mempertanyakan dan atau mengetahui sesuati. Dari hasrat inilah pengetahuan, pengalaman, serta ilmu dapat diperoleh dan dikembangkan. Dalam dunia modern, hasrat ingin tahu ini telah melahirkan pengalaman,  pengetahuan, pengalaman serta ilmu dapat diperoleh dan dikembangkan.
 
Hasrat ingin tahu adalah titik awal dari gerkan pencarian kebenaran melalui penelitian, pengujian, eksplorasi, dan verifikasi.banyak dari penemuan dan teknologi saat ini berawal dari rasa ingin tahu seseorang, kemudian meneliti dan mengembangkannya.
 
Jika kamu sering nonton iklan susu formula di TV, pasti iklan tersebut menceritakan seorang anak yang  kepo (ingin tahu) lingkungan dan alam sekitarnya. Hal tersebut memang benar, dengan menanamkan sikap tersebut sejak usia dini, anak akan menjadi lebih kreatif dan inovatif ketika sudah besar. Kreatif dan inovatif adalah salah satu penggerak kemajuan zaman.

Creativity / kreatifitas

Secara sederhana kreatifitas dapat kita artikan sebagai kemampuan untuk mencari alternatif, sebuah tindakan untuk menemukan sesuatu yang barudan bermanfaat.
 
Tumbuhnya sifat kreatifitas seorang anak tentu berawal dari rasa ingin tahu mereka akan sesuatu yang baru atau mengembangakn sesuatu yang sudah ada. Dengan rasa ingin tahunya tersebut, anak mencoba untuk memahaminya, atau mencapainya dengan jalan alternatif yang lebih mudah.
 
Menumbuhkan kreatfitas anak sejak dini merupakan tindakan yang bagus. Karena dengan kreatifitas anak bisa memecahkan masalah dengan caranya sendiri. Atau jika dalam bidang keterampilan, anak dengan tingkat kreatifitas tinggi tentu akan mempunyai keterampilan yang luas dan menarik.

Spirit Of Change / Semangat Perubahan

Pendidikan akhlak harus atau pendidikan karakter harus mampu menambahkan pemahaman akan makna gerak dan perubahan. Setiappribadi muslim harus mampu menampilkan dirinya sebagai dinamisator kreatif sebagai agent of change. Dimana pun berada, mereka harus menjadi motoir harakah. Itulah sebenarnya makna hakiki dari hijrah.
 
Jika kita membaca sejarah kejayaan islam pada saat itu, tentu banyak dari mereka yang menjadi agent of change, yang merubah pola pikir dunia, dan menemukan ilmu dan pengetahuan baru. Ulama dan cendekiawan saat itu mempunyai semangat perubahan yang besar, tentu semangat tersebut sudah terbentuk sejak usia dini.
 
Sumber bacaan :Yahudi Mengapa Mereka Berprestasi – K.H Toto Asmara

Communication Skill / Kemampuan Menyampaikan Pendapat

Menyampaikan pendapat merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap orang. Banyak orang sukses yang ditunjang oleh kemampuan menyampaikan pendapatnya. Menyampaikan pendapat bukan hanya menyampaikan isi pikirannya saja, tetapi lebih luas lagi. Anak mampu menyampaikan gagasan yang mampu mengubah.

Baca Juga :  Bagaimana Hubungan Sosial Mempengaruhi Sikap terhadap Pendidikan?

Bahkan para Ulama bersepakat bahwa salah satu sifat Nabi Muhammad Saw, adalah “tabligh” yaitu kemampuan untuk menyampaikan gagasan atau pesan-pesan sehingga orang-orang lain mampu berbuat sebagaimana yang Rasulullah sampaikan.

Membiasakan anak usia dini untuk dapat menyampaikan gagasan atau hanya sekedar isi pikiran (cerita dan bermain) merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua. Communication skill merupakan kemampuan yang mahal. dan kebiasaan tersebut lazim dimiliki oleh orang-orang sukses. Jadi persiapkan anakmu sejak dini agar menjadi orang yang sukses.

2 pemikiran pada “Membangun Karakter Anak Usia Dini Dengan C’s Character Building”

  1. Sebuah perihal penting bagi kita semua terutama orang tua yang memiliki anak yaitu dengan membangun karakter anak pada usia dini, sangat berperan penting dan berpengaruh untuk masa yang akan datang, maka dari itu implementasikan agar anak bisa berpikir lebih kreatif dan cemerkang.

    Artikelnya bagus !

Komentar ditutup.