Terdapat banyak kaidah yang harus diperhatikan dalam kegiatan menulis. setelah kemarin saya membahas Kaidah Menulis Kata Depan. kali ini saya akan menguraikan kaidah atau cara benar menulis angka dan lambang bilangan sesuai EYD Bahasa Indonesia
Sebelum kita masuk ke materi kaidah menulis angka dan lambang bilangan. Ada baiknya kita pahami dulu apa itu angka dan lambang bilangan. Agar pembahasan kita tidak melenceng dari batasan dari pengertian angka dan lambang bilangan.
Pengertian Angka dan Lambang Bilangan
Kata “bilangan” tidaklah asing di telinga pecinta ilmu matematika. Karena “bilangan” sendiri adalah sebuah konsep pada matematika yang digunakan untuk pencacahan dan melakukan pengukuran. Simbol atau lambang yang digunakan untuk mewakili “bilangan’ tersebut adalah Angka.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari angka adalah sebuah simbol atau lambang yang berfungsi mewakili atau melambangkan sebuah bilangan. Pengertian angka dan lambang bilangan tidak dapat dipisahkan. Karena angka digunakan untuk menyatakan lambang bilangan.
Maka jika ada yang bertanya “apa perbedaan angka dan lambang bilangan?” Maka jawabannya adalah : angka merupakan simbol yang digunakan untuk menyatakan lambang bilangan.
Sedangkan lambang bilangan adalah sebuah lambang dari suatu bilangan. Dan simbol atau lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut angka.
Jadi tidak ada perbedaan antara angka dan lambang bilangan. Karena keduanya saling keterkaitan.
Pemakaian Angka dan Lambang Bilangan
Kapan angka dan lambang bilangan dipakai? Untuk apa angka dan lambang bilangan dipakai? dan bagaimana cara menulis angka dan lambang bilangan? Sebelum lanjut ke kaidah, ada baiknya kita pahami dulu untuk apa penulisan angka dipakai.
Penulisan angka dipakai untuk :
- Menyatakan lambang bilangan atau nomor. Lazimnya menggunakan menggunakan angka Arab (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0) atau angka Romawi (I, II, II, IV, V, dst,).
- Menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi, (ii) Satuan, Waktu, (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas. Misalnya :
(i) | 0.5 centimeter | 4 meter persegi | 5 kilogram | 4 liter |
(ii) | 1 jam 20 menit | tahun 1928 | pukul 15.00 | 17 agustus 1945 |
(iii) | Rp 5.000,00 | 50 dolar amerika | USS 3,50 | 10 pound Inggris |
(iv) | 2.000 rupiah | Y 100 | 10 persen | 27 orang |
- Melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat. Misalnya : Jalan Serang Lusi II No.69. Hotel Kute Central Park, Kamar 90
- Memberi nomor bagian karangan dan ayat kitab suci. Misalnya :Bab II, Pasal 5, Halaman 17 Surah Yasin: 9.
Penulisan Angka dan Lambang Bilangan yang Benar Sesuai EYD
Setelah memahami pengertian dari angka dan lambang bilangan. Selanjutnya kita juga harus memahami kaidah penulisan angka dan lambang bilangan ynag benar yang sesuai dengan EYD bahasa Indonesia. Berikut cara menulis angka dan lambang bilangan.
- Paku Buwono X
- Pada awal abad XX
- Dalam kehidupan pada abad ke-20
- Di tingkat kedua gedung itu
- daerah tingkat II itu
- beb ke-2 buku itu
- Pasal 5
- di tingkat ke-3 gedung itu
Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, maka ditulis dengan huruf saja. Kecuali jika lambang bilangan tersebut digunakan secara beruntun, seperti dalam menulis perincian atau pemaparan, maka ditulis dengan angka.
- Budi menonton drama itu sampai tiga kali
- Diantara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju dan 5 orang memberikan suara blangko
- Udin sholat malam sampai delapan rakaat
- Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut terdiri dari 10 sepeda, 5 becak, dan 2 mobil pick up
Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika perlu susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat. Misalnya :
- lima belas orang tewas dalam musibah banjir bandang
- Acara tersebut mengundang 200 tamu
Penulisan lambang dengan huruf, dilakukan seperti dibawah ini :
- Bilangan utuh. Contoh : Dua belas (12). Lima Puluh (50). Dua ratus dua belas(212)
- Bilangan Pecahan. Contoh : Setengah (1/2). Tiga perempat (3/4). Seperenam belas (1/16). Tiga dua pertiga (3 2/3). Satu persen (1%)
Penulisan lambang bilangan yang berakhiran “an”, delakukan seperti dibawah ini :
- Tahun 90-an atau ditulis Tahun sembilan puluhan
- Uang 5.00-an atau ditulis Uang Lima ribuan
- Lima Uang 1.00-an atau ditulis Lima Uang seratusan
Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca. Misalnya :
- Perusahaan itu baru saja mendapatkan pinjaman 250 juta rupiah
- Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 120 juta orang
Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi. Contoh :
- Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai
- Di lemari itu tersimpan 800 buku dan majalah
Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat. Contoh :
- Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp.999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah)
Gambar oleh: Gerd Altmann dari Pixabay
Wah saya suka banget sama artikel seperti ini, tentang kaidah – kaidah penulisan memang mengasyikan.
wah keren artikelnya. terima kasih yah
terimakasih atas komentar baiknya …